Lampu hazard adalah fitur keselamatan yang penting pada mobil. Namun sayangnya, masih banyak pengemudi yang belum memahami fungsi dan etika menyalakan lampu hazard dengan benar. Salah penggunaan justru dapat membingungkan pengendara lain dan meningkatkan risiko kecelakaan.
Apa Itu Lampu Hazard?
Lampu hazard atau lampu darurat adalah dua lampu sein kanan dan kiri yang menyala bersamaan. Tujuannya untuk memberikan tanda bahaya atau peringatan kepada pengguna jalan lain.
Kapan Boleh Menyalakan Lampu Hazard?
-
Kendaraan dalam kondisi darurat
-
Seperti mogok di pinggir jalan atau kecelakaan.
-
-
Saat berhenti mendadak di jalan
-
Misalnya karena insiden tak terduga, agar pengendara di belakang waspada.
-
-
Saat sedang mengganti ban di pinggir jalan
-
Supaya kendaraan lain bisa memberi ruang dan berhati-hati.
-
Kapan Tidak Boleh Menyalakan Lampu Hazard?
-
❌ Saat hujan deras
Banyak pengemudi menyalakan hazard saat hujan lebat, padahal ini justru membingungkan karena sinyal sein jadi tidak berfungsi. -
❌ Saat memasuki terowongan atau jalan gelap
Gunakan lampu utama, bukan hazard. -
❌ Saat konvoi kendaraan
Lampu hazard membuat sinyal belok tidak terbaca, dan bisa menyesatkan pengendara lain. -
❌ Saat lurus di persimpangan
Beberapa pengemudi menyalakan hazard saat lurus, padahal ini bisa membuat pengendara lain salah paham bahwa kendaraan akan belok.
Tips Penggunaan Lampu Hazard yang Tepat
-
Gunakan hanya dalam kondisi darurat.
-
Segera nyalakan jika kendaraan berhenti tiba-tiba di jalan.
-
Matikan hazard setelah kondisi darurat selesai.
-
Jangan gunakan hazard untuk menggantikan lampu sein.
Kesimpulan:
Lampu hazard adalah alat bantu keselamatan, bukan lampu serbaguna. Dengan memahami etika penggunaannya, kita bisa menghindari kesalahpahaman di jalan dan membantu menciptakan lalu lintas yang lebih aman. Gunakan sesuai fungsinya, dan selalu utamakan keselamatan semua pengguna jalan.